Kabupaten Gunungkidul di Provinsi Yogyakarta akhir-akhir ini populer dengan Desa Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran yang menawan, atau yang umum disebut Desa Wisata Nglanggeran. Setelah Anda melangkah kaki di daerah tersebut, Anda akan disambut oleh penduduk setempat yang ramah dan berbicara tentang budaya dan tradisi mereka.

Desa Wisata Nglanggeran mendapat Penghargaan Pariwisata Berbasis Masyarakat ASEAN (CBT) pada bulan Januari 2017. Sejak saat itu, banyak turis dan organisasi dari seluruh dunia berkumpul di sini untuk melihat bagaimana semua daya tariknya. Di sinilah petualangan yang membawa kita pada sebuah perjalanan pengetahuan dan wawasan baru tentang budaya dan tradisi lain.

Berhenti sejenak di Gunung Api Purba Nglanggeran. Mendaki sekitar 1,5 jam sampai 2 untuk mencapai puncak gunung berapi ini. Di sinilah Anda mengambil udara segar yang menyegarkan dan mengagumi pemandangan dari atas. Terletak 700 meter di atas permukaan laut, pemandangan yang mempesona tidak seperti yang lain. Dan sekarang saatnya untuk kembali ke dunia nyata di bawahnya.

Petualangan berikutnya Perjalanan lain menuju tempat yang menakjubkan, jauh dari keramaian dan hiruk pikuk. Dahulu kala, ada sebuah bukit kecil yang lucu di daerah Nglanggeran. Namun, suatu hari, penduduk setempat memutuskan untuk mengubah bukit ini menjadi salah satu kolam paling memikat dan menamakannya Embung Nglanggeran (Kolam Nglanggeran). Yang terbaik adalah mendaki menuju kolam ini dan menghargai pemandangan saat matahari terbit atau terbenam, tapi sangat direkomendasikan pada saat matahari terbit. Pemandangan yang indah dari matahari yang menguning perlahan menyelimuti kolam dan bukit-bukit sekitarnya benar-benar layak untuk bangun sebelum fajar menyingsing.

Akhirnya, Anda mencapai tujuan akhir perjalanan Anda yang ditawarkan Desa Wisata Nglanggeleran yang menawan. Sekarang, waktunya untuk basah kuyup! Terjun Kedung Kandang, atau Air Terjun Kedung Kandang, terletak tersembunyi jauh di desa Nglanggeran. Ini adalah air terjun kecil yang aneh dimana air menetes ke sebuah bukit bergerigi yang dikelilingi oleh padang hijau yang rimbun. Penduduk setempat mengatakan bahwa jika hujan turun malam sebelumnya, keindahan air terjun ini akan berlipat ganda esok harinya. Bagi yang memilih tetap kering, ada jembatan bambu buatan tempat Anda bisa menikmati aliran air yang menawan yang mengalir ke dasar air terjun.

Tapi bukan itu saja. Sekarang, saatnya untuk menjelajahi desa itu sendiri! Ada berbagai macam aktivitas yang harus dilakukan di dalam desa yang bisa membuka mata terhadap sensasi dan pengalaman baru.

Siapa yang tidak suka coklat? Nah, desa ini menawarkan pengunjungnya sekilas tentang bagaimana penduduk setempat memelihara kebun coklat mereka. Mereka juga memproduksi beras sendiri. Di sinilah Anda bisa mengamati semua langkah untuk menanami padi sampai panen dan kemudian memasak makanan Anda sendiri. Sedangkan untuk yang lebih manis, Anda tidak hanya bisa melihat bagaimana orang menanam biji kakao, tapi juga membuat beberapa sajian coklat lezat.

Bagi peminat budaya, desa ini kaya akan budaya Jawa dan masyarakat tidak akan ragu untuk mengajar wisatawan, terutama orang asing yang tidak memiliki pengetahuan tentang budaya Jawa, bagaimana penduduknya menjunjung tinggi tradisi dan ritual mereka. Anda akan diajari unggah-ungguh tentang sopan santun setempat, bagaimana menyapa orang lain, mengomunikasikan gerak tubuh dan banyak hal lainnya. Cara orang Jawa memperlakukan dan berkomunikasi dengan orang tua mereka berbeda dari bagaimana mereka memperlakukan dan berkomunikasi dengan orang-orang seusia atau lebih muda. Di sini, Anda juga bisa belajar bermain karawitan, seperangkat alat musik yang menghasilkan musik tradisional yang mempesona.

Jika Anda menginginkan lebih banyak aktivitas, Anda juga bisa belajar tentang Jatilan, yang juga dikenal dengan Kuda Lumping. Ini adalah tarian magis tradisional yang sering dilakukan oleh penduduk setempat dengan menggunakan kuda tenun dari bambu yang dikenal dengan kepang. Selain menghibur penduduk setempat, tarian tradisional ini dilakukan untuk mengangkat semangat orang-orang untuk berperang melawan penjajah. Penduduk desa di sini tidak hanya akan memberi Anda kesempatan untuk melihat pertunjukan menghipnotis ini, namun juga memberi Anda kesempatan untuk terlibat dalam mempersiapkan pertunjukan, mulai dari kostum hingga musik.

Sementara itu, pengunjung yang menyukai kesenian bisa mengunjungi Workshop Batik Topeng . Di sinilah Anda bisa membuat topeng sendiri yang dilukis dengan desain batik yang rumit. Dan kemudian bermain-main menggunakan masker dengan penduduk setempat dan teman Anda. Apakah ada sesuatu yang lebih baik daripada membawa pulang suvenir khas unik yang dibuat dengan kedua tangan Anda sendiri?

Transportasi Sekitar
Cara terbaik adalah menjelajahi desa itu sendiri dengan berjalan kaki atau menggunakan sepeda motor. Saat bepergian sedikit di luar desa, seperti Gunung Api Api Purba, Kolam Nglanggeran atau Air Terjun Kedung Kandang, yang terbaik adalah melakukan perjalanan dengan sepeda motor.

Penginapan
Ada lebih dari 100 homestays yang siap menyambut pengunjung di desa tersebut.

Menuju Lokasi: Desa ini terletak sekitar 20 km dari Kabupaten Wonosari dan sekitar 25 km dari Yogyakarta. Tidak ada angkutan umum yang tersedia, jadi yang terbaik adalah menggunakan kendaraan sendiri atau menyewa kendaraan. Jika Anda memilih untuk menyewa mobil, harganya bisa berkisar antara Rp 250.000 (tidak dengan supir) hingga lebih dari Rp 600.000 (dengan sopir) per 12 jam. Jika Anda belum mengenal daerah ini,yang yang terbaik adalah menyewa mobil yang dilengkapi dengan supir. Peta ke desa ini juga tersedia di Google Maps dengan nama ‘Desa Wisata Nglanggeran’.

Alamat:
Desa Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran
Nglanggeran, Patuk
Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55862

Tambahan
Desa ini menawarkan paket lengkap bagi wisatawan yang meliputi penginapan, transportasi dan berbagai kegiatan untuk membuat Anda tetap bebas dari gangguan dan lebih menyenangkan.