Beranda Wisata Desa Wisata Candirejo di Borobudur, Magelang : Desa yang Menjadi Simbol Budaya Jawa

Desa Wisata Candirejo di Borobudur, Magelang : Desa yang Menjadi Simbol Budaya Jawa

0
Desa Wisata Candirejo di Borobudur, Magelang : Desa yang Menjadi Simbol Budaya Jawa

Saat mengunjungi Candi Budha Borobudur yang mengesankan di Jawa Tengah, candi itu sendiri bukanlah satu-satunya tempat menarik di daerah tersebut. Tak jauh dari Borobudur ada desa kecil yang menarik yang disebut Candirejo yang patut dikunjungi. Untuk istirahat dari kehidupan “modern”, tentukan beberapa hari untuk menonton, belajar dan mengalami kehidupan di kota kuno ini, di mana tradisi kuno masih diikuti, dan memang desa ini paling dikenal karena mempertahankan keaslian tradisi tersebut. Desa Candirejo terletak di Kecamatan Borobudur, sekitar 3 kilometer tenggara Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.

Desa ini terletak di tengah padang rumput hijau subur dan hutan hujan tropis, dan dihuni orang-orang yang ramah. Candirejo dikatakan sebagai simbol budaya Jawa dimana pengunjung dapat pengalaman dan berpartisipasi dalam berbagai atraksi dan aktivitas budaya. Banyak kerajinan tangan dan suvenir buatan sendiri juga dibuat di sini, seperti tempat tidur, bangku dan rak buku dari bambu, dan tas dan tikar yang terbuat dari pandan; semua tersedia untuk dibeli.

Desa yang Menjadi Simbol Budaya JawaKata Candirejo adalah kombinasi dari dua kata bahasa Jawa: Candi dan Rejo. Candi berarti candi, tapi bisa juga berarti batu, dan Candirejo kebetulan daerahnya berbatu. Kata Rejo berarti subur, jadi bila disatukan, Candirejo mendapat namanya sebagai tanah yang penuh dengan batu, namun tetap subur.

Aktivitas: Jelajahi desa dengan berjalan kaki atau kereta kuda dan temukan berbagai hal yang harus dilihat dan dilakukan. Ngobrol dengan penduduk desa dan lihat lebih dekat ke budaya dan cara hidup di desa. Habiskan malam di rumah tradisional setempat untuk berbaur dengan penduduk desa, dan bergabunglah dengan banyak ritual yang dilakukan di Candirejo.

NyadranNyadran adalah ritual yang dilakukan setahun sekali untuk menyambut Ramadhan, bulan puasa bagi agama Islam. Pada hari Nyadran, penduduk Candirejo akan membentuk sebuah prosesi mendaki gunung Mijil untuk mengirim persembahan kepada roh nenek moyang mereka. Persembahan ini terdiri dari ayam, direbus dengan bumbu dan rempah-rempah, nasi dan sayuran kukus. Upacara ini merupakan salah satu ucapan syukur dan doa. Berkat Tuhan Yang Maha Kuasa atas panen yang telah berlalu, dan doa untuk kesuburan panen yang semakin meningkat pada waktu akan datang.

Jathilan

Jathilan adalah tarian tradisional yang memainkan peran penting dalam sejarah Candirejo. Tarian ini menggambarkan perang Pangeran Diponegoro pada masa penjajahan Belanda pada tahun 1825. Ada beberapa tarian tradisional lainnya di Candirejo termasuk Wulangsunu dan Gatholoco.

menoreh desa candirejoMenoreh adalah acara lain yang hanya ditemukan di Desa Candirejo. Ini adalah tur keliling desa untuk mengalami rutinitas sehari-hari di antara masyarakat desa. Setelah itu, tur dilanjutkan dari desa sebagai acara pelacak burung untuk melacak burung eksotis di habitat aslinya. Sementara di sepanjang rute pelacak, Anda juga bisa menikmati pemandangan alam, belajar tentang berbagai tanaman obat dan penggunaannya dan mengamati sistem pertanian dan metode budidaya tradisional.

Hal menarik lainnya yang bisa ditemukan di Candirejo adalah mata air asin Tuk Banyu, yang unik mengingat desa ini cukup jauh dari laut. Tiga sungai lainnya juga mengalir melalui desa: Progo, Belan dan Sileng. Naiklah perahu di sepanjang salah satu sungai ini dan cobalah menangkap ikan dengan “nylantrang,” yang merupakan jaring ikan tradisional.

Karena desa ini kaya akan kerajinan tangan, kesenian ini merupakan sorotan lain dari kunjungan ke Candirejo. Kerajinan yang terbuat dari daun pandan adalah beberapa karya dari Candirejo dan biasanya berupa tikar atau tas atau souvenir lainnya dalam jumlah terbatas. Kerajinan bambu seperti furnitur dan peralatan rumah tangga juga banyak.

Makanan

Untuk menikmati Candirejo, bermalam di salah satu akomodasi homestay yang tersedia di desa ini. Candirejo memiliki lebih dari 50 homestay yang terbuka untuk pengunjung dan menawarkan beberapa paket wisata termasuk kelas memasak yang menampilkan masakan tradisional dan makanan ringan.

Makanan Tradisional

Perjalanan atau Rute Menuju Desa Candirejo

Tiga kota terdekat ke Desa Candirejo adalah Semarang, Yogyakarta, dan Solo. Yogyakarta adalah yang paling dekat dengan jarak sekitar 40 kilometer, diikuti oleh Semarang pada jarak 90 kilometer dan Solo dengan jarak 100 kilometer.

Desa Wisata Candirejo di BorobudurYogyakarta adalah yang paling mudah diakses dari ketiganya, dan telah menyediakan penerbangan internasional dari Singapura dan Kuala Lumpur dengan Air Asia, dan penerbangan domestik dari Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Makassar, Balikpapan, Banjarmasin, Denpasar, Pontianak dan Batam.

Bandara Achmad Yani di Semarang dapat diakses secara internasional dari Singapura melalui Lion Air, dan Kuala Lumpur, Malaysia melalui Air Asia. Penerbangan domestik tersedia dari Jakarta, Surabaya, Denpasar, Bandung, Banjarmasin, dan kota-kota kecil lainnya di seluruh Indonesia.

Dari salah satu dari tiga bandara ini, Anda bisa naik taksi langsung ke desa Candirejo. Atau Anda bisa naik bus ke Terminal Borobudur, lalu lanjutkan ke Candirejo via taksi, ojek atau kereta kuda.

Semarang, Yogyakarta dan Solo juga bisa dicapai dengan kereta api atau bus antar kota dari Jakarta atau Surabaya, dan tentu saja juga darat dengan mobil.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini